Dari kita untuk kita

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Cengkareng, DKI Jakarta, Indonesia

Hadapi dengan senyuman Semua yang terjadi biarlah terjadi Hadapi dengan tenang Semua akan baik-baik saja. Bila ketetapan Tuhan sudah ditetapkan tetaplah sudah Tak ada yang bisa merubah dan tak akan pernah bisa berubah. Rela kanlah saja ini bahwa semua yang terbaik Terbaik untuk kita. Mengalahlah untuk menang.

Sabtu, 09 Agustus 2008

Kekeyaan tiada habisnya

Inginkah Engkau Memilikinya ?

“Ketika seorang mukmin memahami nilai dunia dan hakikat kehidupan di dunia; ketika hati seorang mukmin digenangi oleh keimanan dan makrifat tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, nama-nama, dan sifat-sifat- Nya; maka ketika itu; dari pemahaman dan keimanan itu, akan lahirlah karakter mental yang sungguh berharga, yaitu qona’ah. Itulah sebuah harta kekayaan yang tidak ada habisnya.” Demikian yang disampaikan oleh Syaikh Abdullah bin Abdul Hamid Al Atsari dalam bukunya “Qona’ah, Kekayaan Tiada Habisnya.”

Qona’ah - merasa cukup dengan apa yang ada- sebuah kata yang mudah untuk diucapkan, namun sulit untuk dipraktikkan. Terlebih di zaman ini, dimana kita melihat begitu banyak manusia mengalami “kegilaan” terhadap dunia beserta isinya. Di zaman sekarang ini, sulit rasanya untuk mewujudkan kekayaan yang tiada habisnya ini hanya dengan nasihat singkat, “Nak, bersikaplah qona’ah; kamu akan tenang hidupnya”; atau nasihat-nasihat sejenis. Keterangan singkat yang disisipkan pada pengajian-pengajian juga belum mencukupi untuk menumbuhkan harta yang tiada habisnya ini. Hadits-hadits tentang qona’ah yang kita baca pun, (terkadang) tidak cukup membantu untuk serta merta memunculkan sifat itu pada diri kita, kecuali orang-orang yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Fondasi Sifat Qona’ah

Fondasi yang utama dan pertama untuk menumbuhkan sifat ini adalah keyakinan yang benar. Keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengenal Allah dengan nama dan sifat-sifat- Nya berikut keagungan dan keindahan yang dikandungnya; keimanan yang mantap kepada hari akhir, keyakinan yang benar tentang takdir yang baik dan buruk; semua itu merupakan landasan utama untuk menumbuhkan sifat dan karakter mental yang sangat mahal harganya ini.

Keimanan dan pengetahuan seorang mukmin terhadap Allah beserta nama dan sifatnya; akan menjadikan dirinya merenungkan firman, perintah dan penjelasan-Nya; yang hasilnya ia akan memahami hakikat dunia, hakikat dirinya, dan hakikat qona’ah beserta manfaatnya di dunia dan di akhirat.

Keimanan kepada hari akhir akan mendorong seorang mukmin untuk memiliki sikap zuhud terhadap dunia. Pemikirannya selalu tertuju kepada hari akhir dan seluruh rangkaiannya, terutama ketika amal-amal kita dihisab. Dengan bekal ini ia paham, bahwa hidup dunia hanyalah sementara, sebagaimana yang ia pelajari dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Apa perluku dengan dunia? Perumpamaanku dengan dunia hanyalah ibarat pengendara ynag tidur siang sejenak di bawah naungan sebuah pohon, kemudian berangkat di sore hari dan meninggalkannya.” (HR.Ahmad dan Tirmidzi). Hal ini akan menjadikannya bersikap menerima apapun yang terjadi dengan dirinya dengan senang hati.

Keimanan terhadap takdir yang baik maupun buruk akan memberikan sikap tenang dan ridho terhadap apa yang dialami, suka maupun duka. Hatinya senantiasa lapang, ia tidak mengenal kata gundah dengan sedikitnya rizki, lemahnya daya, maupun kemiskinan yang menimpanya.

Inginkah Engkau memiliki harta itu?

Sebagaimana akhlak-akhlak mulia lainnya, sebagai karakter mental, qona’ah dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya pendidikan, lingkungan, bertambah dan berkurangnya iman, serta ketinggian dan kerendahan cita-cita

Syaikh Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari menyebutkan beberapa faktor yang mendukung kita untuk memperoleh akhlak yang sangat berharga ini:

1. Ilmu agama

Ilmu agama merupakan faktor utama untuk memperoleh harta yang tidak terkira ini. Dengan ilmu, kita mengetahui hakikat, manfaat, dan bahaya jika melalaikan qona’ah. Ilmu agama menjelaskan kepada kita hakikat dunia, menyingkap rahasia-rahasianya, dan bahaya-bahaya terlalu berorientasi kepadanya. Ilmu agama akan mendorong kita untuk mencintai dan mengerahkan seluruh perhatian kita kepada kampung akhirat, kehidupan yang kekal dan abadi.

“Dan tiadalah kehidupan di dunia ini selain main-main dan sendau gurau. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu memahaminya? (Al-An’am:32)

Dengan ilmu pula kita memperoleh pengetahuan tentang Allah Azza wa ‘Ala dengan seluruh nama-Nya yang husna dan sifat-Nya yang tinggi. Kebenaran akidah: iman kepada hari akhir dan iman kepada takdir yang baik maupun buruk, yang hal itu merupakan pondasi dasar yang memiliki pengaruh sangat besar dalam mewujudkan sifat qona’ah, semuanya dapat diperoleh dengan ilmu agama.

2. Keimanan yang mantap

Ilmu yang kita miliki (insya Allah) berbuah menjadi keimanan yang mantap. Kuat lemahnya sifat qona’ah dalam menghadapi berbagai “fitnah” dunia ini, sesuai dengan tingkat kekuatan iman yang ada pada setiap kita.

3. Pemahaman yang benar tentang qodho dan qodar

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membagi-bagi rizki dan keadaan hidup seluruh manusia sejak zaman azali.{embagian yang dilakukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan ketetapan berdasarkan kebijaksanaan dan ilmu-Nya. Jika kita memahami bahwa ambisi, keluh kesah, dan perhatian kita terhadap dunia dan harta, tidak akan menambah rizki, (karena tidak mungkin kita bisa mengoreksi ketetapan dan qodar Allah); pemahaman seperti dapat menumbuhkan sifat qona’ah, tenang, rileks terhadap keadaan yang diterimanya, apakah kita kaya maupun miskin.

Sikap ridho seorang mukmin dalam menghadapi ketetapan qodha dan qodar Allah akan memberikan kepadanya mata yang jeli dalam melihat kondisi kehidupan dan hakikat pembagiannya. Yang menetapkan rizkinya adalah Allah, Allah juga yang telah membeda-bedakan tingkat rizki, melebihkan yang satu terhadap yang lainnya. Perbedaan ini merupakan ujian bagi kita; ujian bagi orang kaya engan kelebihannya, ujian bagi orang miskin dengan kekurangannya. Perbedaan antara orang kaya dengan orang miskin dalam rizki bukan merupakan bukti mengenai perbedaan kedudukan keduanya di dunia maupun di sisi Allah Azza wa Jalla.

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahamt Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Az Zukhruf:32)

“Bersikaplah ridho terhadap apa yang dibagikan oleh Allah, niscaya kamu menjadi manusia yang paling kaya.” (HR.Ahmad)

4. Perjuangan Mental dan Bersabar

Sesuai dengan kebijaksanan- Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi kita nafsu yang senantiasa menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat Tuhan.(Yusuf: 53). Salah satu bentuk keliaran nafsu adalah permusuhannya terhadap sikap qona’ah. Selama kita tidak melawan nafsu beserta keliarannya, ketika itu kita telah membuka pintu-pintu ambisi, ketamakan, kerakusan, kekikiran, dan keluh kesah.

“Jauhilah sifat syuhh, karena sifat syuhh telah membinasakan orang-orang sebelummu, mendorong mereka untuk menumpahkan darah mereka dan melanggar hal-hal yang diharamkan bagi mereka.” (HR.Muslim)

Imam Ibnu Rojab al Hanbali rahimahullah menjelaskan bahwa syuhh adalah ambisi besar yang mendorong pemilikinya mengambil banyak hal yang tidak halal, tidak menunaikan kewajiban terhadapnya. Substansi sifat ini adalah kerinduan diri kepada apa yang diharamkan oelh Allah serta tidak puas dengan yang telah dihalalkan oelh Alloh, baik menyangkut harta, kemaluan, atau lainnya.

Mengendalikan nafsu dan memaksanya memiliki sikap qona’ah membutuhkan kesabaran dan ketabahan dari seorang mukmin. Kesabaran di sini berkaitan dengan hal-hal yang diharamkan dan hal-hal yang meragukan; karena sifat qona’ah menuntut sikap zuhud, ridho, dan waro’. Sabar dalam ketaatan dan tidak berbuat maksiat.

5. Berdoa dan Memohon kepada Allah

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, sikap menjaga martabat, dan kekayaan.” (HR.Muslim)

Syaikh Abdurrahman Nashir As-Sa’di rahimahullah, berkata:”Ini merupakan salah satu doa yang paling luas cakupan maknanya dan paling bermanfaat. Doa ini mengandung permohonan agar dikarunia kebaikan di dunia dan akhirat. ‘Afaf (sikap menjaga martabat) dan ghina (kekayaan) mengandung arti menjaga kehormatan di hadapan sesama manusia, tidak menggantungkan diri kepada mereka dan merasa kaya dengan Alloh, rizki-Nya, sikap menerima dengan senang hati terhadap apa yang ada pada dirinya, serta diperolehnya kecukupan yang bisa menenangkan hati. Dengan semua itu, sempuralah kebahagiaan hidup di dunia dan ketenangan batin, dan itulah hayah thoyyibah (kehidupan yang baik).

6. Menjauhi Orang-Orang yang Suka Berkeluh Kesah

Teman, kawan, orang-orang di sekitar kita, sangat besar pengaruhnya pada diri kita. Siapa yang lama berkawan dengan orang-orang yang suka berkeluh kesah dan ambisius, maka akan tertimpa penyakit mereka. Hawa nafsu dan akhlak mereka akan menular kepada dirinya. Sebaliknya, berkawan dengan orang-orang sholih, senantiasa berdzikir, zuhud (sekalipun mereka adalah orang-orang kaya dan lapang), akan mendorong kita mengikuti mereka: memiliki sifat qona’ah, zuhud, menerima dengan senang hati semua rizki yang telah dibagikan oleh Allah.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Seseorang mengikuti agama kawan dekatnya, maka hendaklah setiap orang dari kalian memperhatikan siapa yang menjadi kawan dekatnya.”

7. Melihat yang “di bawah”

“Andaikata anak Adam memiliki dua lembah emas, pasti ia ingin memiliki dua lembah, dan mulutnya tidak kunjung bisa dipenuhi, kecuali dengan tanah. Dan Allah menerima taubat siapa yang bertaubat.” (HR.Bukhari- Muslim)

Manusia, memiliki watak dasar yang mendorongnya utnuk mencintai harta dan dunia. (terkadang) hal ini menjadikan kita melupakan nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Bagaimanapun keadaan yang ada pada diri kita, setiap kita pasti telah dikaruniai nikmat dari Allah yang saking banyaknya tidak mampu kita inventarisir dan hitung. Bukan hanya telah, tapi semua yang telah dan akan kita alami adalah nikmat dan karunia Allah yang terkira.

Namun, nikmat dan karunia yang telah Allah berikan secara gratis kepada kita, terkadang terabaikan. Kita merasa kurang dan kurang… kita tidak peduli dan tidak menyadari nilainya… Hal ini bisa jadi karena kita selalu melihat orang-orang yang mendapat nikmat lebih baik dari kita.

Seandainya kita melihat orang-orang yang tidak seberuntung kita, orang-orang yang ada “dibawah” kita… atau satu atau beberapa nikmat dari Allah dicabut (misal: nikmat sehat)… baru kita merasakan nikmat-nikmat itu… barulah kita merasa tenang; oleh karena itu; salah satu faktor yang mendorong tumbuhnya sifat qona’ah adalah melihat orang yang keadaannya “dibawah” kita.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Lihatlah kepada siapa yang lebih rendah dari kalian, jangan melihat kepada siapa yang lebih tinggi dari kalian; karena itu akan menjadikan kalian tidak menyepelekan nikmat Allah.” (HR.Bukhori)

Inilah beberapa cara untuk menumbuhkan sifat qona’ah dan menerima dengan senang hati rizki dan penghidupan yang telah dibagikan Allah kepada setiap kita.

Penutup

Pengetahuan tentang hal ini bukan semata-mata pengetahuan ilmiah naratif yang kering dari substansi pelaksanaan yang bisa membedakan antara orang yang bersikap qona’ah atau senantiasa gundah gulana dan berkeluh kesah. Terkadang kita temui, orang yang memiliki sifat qona’ah melimpah ruah tidak hafal dalil-dalil ilmiah dan prinsip-prinsip tersebut selain kandungan makna yang shohih. Dipihak lain, terkadang kita jumpai orang yang mengaku “berilmu” namun tidak memiliki sifat qona’ah sama sekali. Inilah kenyataan yang ada pada kita sekarang ini. Anda ingin menjadi yang mana, wahai Saudaraku? Semoga Allah senantiasa menghiasi diri, keluarga, dan keturunan kita; serta kaum muslimin dengan sifat qona’ah. Amiin.

Kamis, 07 Agustus 2008

Benci untuk melupakan

Ada seorang teman menyebutkan beberapa cara untuk melepas cinta. Maksudnya, menepikan bayangan mantan kekasih brengsek dari pikiran. Saran dia, membenci untuk melupakan.

Kata dia, ingat semua hal buruk dari diri mantan, yang bisa membuat marah. Ohya, apa kebencian bisa menghapus rindu atau cinta yang dia tinggalkan. Apa kebencian bisa menjadi obat bagi amarah yang dia sisakan? Ah, ada pepatah mengatakan, “Membenci adalah bagai minum racun dan berharap orang lain yang mati”.

Teman saya itu tidak sepenunya salah. Mungkin untuk orang seperti dia, dengan kepribadia itu, membenci merupakan ‘cara jitu’. Namun tidak sedikit juga yang gagal. Membenci justru membuat rasa itu makin kuat.

Kenapa? Dengan memikirkan rasa benci, catat, memikirkan, itu berarti kamu membawa dia masuk dalam hidup kamu lagi. Siapa yang kuasa mengendalikan pikiran. Tiba-tiba kam mikirin dia. Lalu menepuk kepala sendiri dan berkata “Ah! Kenapa lo selalu ada di pikiran gue,”. Lalu kamu berusaha ‘lari’ dengan memikirkan hal buruk tentang dia. Dan apa yang tersisa? Dia masih ada dipikiran kamu dan menyisakan sakit.

Sakit karena mesti menyangkal kamu memikirkan dia karena masih sayang. Sakit karena dia sudah tidak ada didepan kamu untuk disayang. Sakit karena harus membenci dia.

Seperti yang sudah dikatakan, tidak ada yang kuasa mengendalikan pikiran. Meski tidak ingin, jika baying itu datang lagi, biarkan. Jika dia menguasai pikirmu, biarkan. Percayalah bahwa ada suatu masa dia akan terhapus dari memori dengan cara yang tidak kamu mengerti. Dia akan pergi, jika waktunya tiba. Percuma ‘mengusir’ secara paksa dengan permainan pikiran. Tidak akan berhasil.

Dia mungkin pernah menyakiti hatimu. Cinta yang kandas itu boleh jadi begitu menyiksa, namun tidak ada guna pula untuk membenci. Karena tidak mungkin dia mati, jika kamu yang meminum racun itu kan?

Label:

Selasa, 05 Agustus 2008

Bijak

Tuhan yang Maha baik memberi kita ikan,
tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya.
Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat,
mungkin kamu tidak akan pernah mulai.


Mulailah sekarang...
mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya.
Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai,
tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.

Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan,
tetapi kehidupan lajang tidak memiliki kesenangan.
Buka mata kamu lebar-lebar sebelum menikah,
dan biarkan mata kamu setengah terpejam sesudahnya.


Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya
sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya.
Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah .
hati seorang wanita.

Begitu juga Persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga
Persahabatan sejati layaknya kesehatan,
nilainya baru kita sadari setelah kita kehilanganNya.

Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatiMu
dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.
Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga Kita.

Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan,
tapi Jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain...
tapi menyesal-lah jika orang itu menyesal bertemu dengan kamu.
Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.
Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai diwaktu kamu susah.
Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang teman,
jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.

Karena semua manusia itu baik kalau kamu bisa melihat kebaikannya
dan menyenangkan kalau kamu bisa melihat keunikannya
tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan
kalau kamu tidak bisa melihat keduanya.
Begitu juga Kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan,
kegunaannya terletak pada penerapan yang benar,
orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal,
sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.
Dan Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja,
tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta.
Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.
Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah.

Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan kita
adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita.

Kamu tak bisa mengubah masa lalu....
tetapi dapat menghancurkan masa depan dengan mengkhawatirkan masa lalu.
Bila Kamu mengisi hati kamu ..
dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,
Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.
Jika kamu berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan
dan hari esok tanpa rasa takut,
berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses.
Thanks & Salam

Label:

Senin, 04 Agustus 2008

Jatuh Cinta

Apa Itu Jatuh Cinta?


Ada seorang berkata, “Elo udah lima kali jatuh cinta, kasih hati elo sama orang lain, dan hancur? Gue? Sekalipun belum,”. Teman lain tertawa kecil, “Jadi elo belum pernah jatuh cinta?,”, Dia menggeleng. “Gue pikir, gue hanya menyukai banyak orang. Terlalu ‘wah’ jika disebut cinta,”.

Well, apakah jatuh cinta sebuah kemewahan? Apakah rasa suka memang ‘tidak sepadan’ dengan cinta? Hmmm, pertanyaan itu hanya bisa dijawab secara personal. Namun, ini ada 50 tanda-tanda jatuh cinta. Jika kamu merasakan lebih dari 25 point ini, well, mungkin kamu benar sedang jatuh cinta.

1. Kamu melihat ada sesuatu yang berbeda dalam diri dia yang menarik untuk ditelusuri
2. Merasa ada sesuatu yang menggelitik dari dalam diri kita
3. Suka senyum-senyum atau ketawa-ketawa sendiri nggak jelas
4. Suka curi-curi pandang ke arah target
5. Kalo dia lagi ngeliat ke arah kita, jantung rasanya kayak mau copot
6. Salah tingkah di depan dia
7. Nggak sadar suka mempermalukan diri sendiri
8. Berkeliaran di dekat dia terusss
9. Suka ngelamun
10. Mengkhayal yang indah-indah tentang kamu dan dia
11. Nggak nafsu makan
12. Mendadak jadi insomnia alias susah tidur
13. Isi diarymu seputar dia, dia, dia, diaaaaa terusss
14. Sering dengerin lagu mellow yang liriknya about love melulu
15. Jadi care sama penampilan dan berusaha tampil keren terus di depan dia
16. Seneng banget ngira-ngira lewat ramalan bintang
17. Bentar-bentar ngaca
18. Nyari tahu segalanya tentang dia, termasuk no telpon neneknya
19. Deketin sobatnya, buka akses langsung ke dia
20. Diam-2 motret dia pake HP terus kamu jadiin wallpaper
21. Hobi nulis-2 namanya di setiap lahan kosong yang bisa kamu coretin
22. Pelototin foto dia terusss
23. Jadi ja’im berat kalo di deket dia
24. Badan semerbak mewangi sana sini tralala trilili
25. Kalo dia negur, rasanya kayak kesetrum
26. Bela-belain bangun pagi buat bikin bekal untuk dikasih ke dia
27. Nyimpenin sms dari dia
28. Setia nunggu dia nelpon meskipun dia nggak janji mau nelpon
29. Sok jual mahal kalo dideketin, tapi kalo dia nggak ada kelabakan sendiri
30. Meng-iya kan apapun maunya dia, biarpun kamunya nggak suka
31. Bilangnya Cuma nganggep temen, padahal mau kesengsem berat
32. Pusing mikirin cara gimana ngajak dia nonton setelah sengaja beli tiket dua
33. Rela nyisihin uang jajan untuk beli hadiah ulang tahun dia
34. Nyari kartu valentine paling romantis buat dia
35. Selalu memuji segala hal tentang dia
36. Beli buku-buku psikologi tentang cinta dan dipraktekin satu-satu
37. Satu senyuman dari dia bikin kamu mengira-ngira seribu maknanya
38. Rajin sms-in kabar dia
39. Pura-pura minjem buku padahal kita nggak perlu buku itu
40. Minjemin CD terbaru supaya kamu ada alasan buat ke rumah dia ngambil CD
41. Pas ketemu mata sama dia, muka serasa jadi kayak kepiting rebus
42. Mati-matian nyari topik supaya obrolanmu nggak bisa basi kalo lagi sama dia
43. Mencatat semua tanggal ketemuan, isi obrolan, dan resume-nya di diary
44. Menyukai hal-hal yang dia sukai
45. Jadi teman yang baik dan penuh perhatian saat dia lagi punya masalah
46. Nggak mempedulikan apapun kekurangan dia
47. Nggak bisa ngelupain dia sekalipun dia udah ngecewain berat
48. Bener-bener sedih kalo dia lagi nggak ada
49. Jadi anak paling rajin yang pernah dia temui
50. Saat baca artikel ini, kamu jadi teringat pada seseorang. Pertanda kamu bener-bener lagi jatuh cinta!!!
(source: Majalah Gadis)

Jatuh cinta atau sekedar suka, bukan perkara. Mumpung masih suasana dan semangat tahun baru. Ayolah, lakukan sesuatu untuk cinta!!! Wujudkan cintamu, sekarang!

Label: