Dari kita untuk kita

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Cengkareng, DKI Jakarta, Indonesia

Hadapi dengan senyuman Semua yang terjadi biarlah terjadi Hadapi dengan tenang Semua akan baik-baik saja. Bila ketetapan Tuhan sudah ditetapkan tetaplah sudah Tak ada yang bisa merubah dan tak akan pernah bisa berubah. Rela kanlah saja ini bahwa semua yang terbaik Terbaik untuk kita. Mengalahlah untuk menang.

Minggu, 20 Juli 2008

Di Angkat dari Cerita Allia Rahman

Pagi ini, 18 Agustus 2007 aku menerima sms dari
seorang teman baikku. Seorang wanita. SMS tersebut
menyebutkan bahwa dia menyukai seorang pria yang
wajahnya cukup di kenal di televisi belakangan ini.
Kebetulan aku cukup kenal kenal dengan presenter
muda berbakat itu dan kami sesekali SMS-an saling
menanyakan kabar masing-masing.

Kepada temanku itu aku berkata, "Sangat manusiawi
hehehe ... Tetapi dia sudah punya kekasih. Kalaupun
belum kamu mesti bersaing dengan ratusan wanita yang
mungkin memiliki rasa yang sama. Coba aja.."
Sejujurnya, aku sudah sering mendengar teman-teman
wanitaku sharing dia menyukai pria ini, pria itu dan
entah siapa lagi selanjutnya. Bahkan aku pernah
membaca blog seorang wanita yang aku kenal baik, di
dalamnya ia menulis bagaimana ia suka dengan seorang
pria dan sangat berharap dapat menjadi kekasihnya.
Ia merindukan sang arjuna yang belum tentu tahu apa
yang ia rasakan. Bagai pungguk merindukan bulan.
Kasihan ...

Di usiaku yang sudah menginjak 28 tahun, tentunya
aku memiliki banyak teman pria dan wanita yang
sebaya denganku. Kalaupun di bawah atau di atas,
usianya tidak jauh-jauh dari angka tersebut.
Aku coba untuk merenung, kenapa beberapa bahkan
mungkin banyak teman wanitaku atau lebih tepatnya
para wanita belum menemukan seorang pria yang bakal
menjadi pasangan hidupnya. Padahal setahuku,
bagaimanapun minus-nya seorang wanita (kalau ia
menganggap dirinya demikian), paling tidak pernah
satu kali "ditembak" pria, dengan kalimat ini, "Aku
menyukaimu" atau "Bersediakah engkau menjalani
hubungan yang lebih serius denganku?".

Kenapa aku bisa begitu yakin? Mari aku ceritakan:

Selama 5 tahun lebih aku bekerja di sebuah rumah
produksi yang menayangkan acara Solusi di salah satu
stasiun televisi swasta itu, banyak kisah nyata
mirip Cinderella yang aku temukan. Ini benar-benar
nyata! So rea! Bukan sinetron, bukan film.

Sebut saja Maria Beatrix, gadis yang pernah
dijuluki "si buruk rupa" dengan bentuk tangan dan
kaki yang sama sekali tidak sempurna, menggunakan
kursi roda, namun menemukan "pangeran" yang baik
hati berdarah Inggris. Pria ini begitu setia
mendampinginya bahkan berhasil mengajarinya
berenang. Hari ini mungkin mereka sudah menikah.

Ada juga Indrawati, manusia terpendek Indonesia
yang pernah masuk MURI karena bisa melahirkan dengan
normal. Kalau melihat bentuk fisiknya, sangat tidak
sempurna, namun menemukan seorang suami dari
kalangan terhormat dan sangat mencintainya dengan
sepenuh hati.

Di Bandung, kami juga memiliki narasumber si
pelukis Patricia Saerang, seorang yang melukis
dengan kakinya atau mulutnya karena tidak memiliki
tangan. Namun menemukan pria berdarah Eropa yang
sangat mencintainya. Hari ini mereka sudah menikah
dan hidup bahagia.

Jadi, kalau mau banding-bandingan dengan
wanita-wanita yang aku sebutkan diatas, bagaimana
mungkin kalau teman-teman wanita ku itu belum bisa
menemukan "sang pangeran cinta" ? Busyett! Kalau mau
banding-bandingan, teman-teman wanitaku itu
tergolong wanita yang cantik, dengan fisik yang
nyaris sempurna dan memiliki pekerjaan yang bagus.

Setelah aku analisa,
inilah inti permasalahannya:

Ternyata banyak wanita tidak tahu kuncinya. Untuk
membuka baut ukuran 12, kita harus menggunakan kunci
ring atau kunci pas dengan ukuran yang sama, 12.
Sebut saja hal apa lagi yang lain sebagai
perumpamaan. Dari zaman Adam dan Hawa sampai
sekarang, wanita memang didesain untuk tidak memulai
terlebih dahulu dalam hal cinta.

Ekstrimnya, wanita dilarang jatuh cinta terlebih
dahulu dan mengejar-ngejar pria. Karena wanita
memang tidak di desain untuk itu. Perihal ada budaya
di daerah tertentu dimana pria di lamar oleh wanita,
aku sangat tidak berminat membahasnya. Dan sampai
hari aku masih menganggapnya sebuah keanehan. Aneh!
Namun aku menghormatinya.

Aku suka kata-kata ini: Cowok menang milih, cewek
menang nolak! Kedengarannya win-win solution. Ya -
bisa begitu. Cowok memang bisa memilih wanita mana
saja yang dia suka. Cowok bisa saja jatuh cinta
dengan wanita mana saja yang hatinya memang "jatuh".
Toh, sampai hari ini jumlah cewek di dunia ini jauh
lebih banyak dari cowok.

Di Batam, para wanita bahkan sering bertengkar
memperebutkan pria, karena komposisi antara wanita
dan pria di kota ini memang sangat tidak seimbang.
Jumlah wanitanya jauhh lebih banyak dari pria.

Cowok kalau nembak cewek ditolak, respon
selanjutnya ada dua, pertama: mencoba lagi untuk
kedua, ketiga, keempat, atau kesekian kalinya atau
kedua, tidak melanjutkan dan berkelana mencari yang
lain lagi. Toh, jumlah wanita jauh lebih banyak dari
pria. Dan harga diri seorang pria tidak akan turun
dan tercabik-cabik hanya karena cintanya ditolak.
Karena pria seorang pejuang sejati, dia pasti akan
mencoba dan mencoba lagi. Sampai dapat! "Emang cewek
elo doang?" . Pikiran seperti itu ada kadang di sana

Tetapi kalau wanita begitu agresif terhadap pria,
lalu kemudian ditolak hehhee $B!!(B.. Jawab sendiri
kata yang tepat untuk itu.

Pria dan wanita sama-sama didesain untuk menjadi
pemenang. Menang! Cowok menang milih, cewek menang
nolak. Masalahnya sekarang banyak wanita yang
mencoba untuk merubahnya menjadi: Cewek menang
milih. Jadi kalau cewek menang milih maka berarti
cowok menang nolak!

Bagi para cowok, kalau ditolak adalah hal yang
biasa. Memang sedih untuk sesaat. Tapi tidak untuk
meratapinya. Lagipula cowok didesain lebih banyak
"bermain" pikiran, daripada perasaan. Masalahnya,
apakah para cewek siap kalau ditolak cowok setelah
"menang" milih cowok yang mana aja?

Untuk menjawab pertanyaan ini, aku mau membagikan
hal ini kepada para wanita, khususnya.

Paling tidak ada dua wanita yang paling dekat
denganku, yang aku ketahui sangat bahagia. Pertama
adalah ibuku sendiri. Ya, mama. Ibuku melepaskan
masa gadisnya ketika usianya 23 tahun, dilamar
ayahku, seorang pria tampan berumur 32 tahun dengan
tubuh proposional.

Ketika pertama kali bertemu ibuku, ayahku
benar-benar jatuh cinta kepadanya. Padahal saat itu,
seorang wanita sedang tergila-gila kepadanya dan
menjadi begitu agresif. Ia ingin memiliki ayahku.
Tetapi sebenarnya pria tidak bisa berdusta, dan
jarang berpura-pura. Ayahku tidak mencintainya.
Namun wanita itu memaksanya. Ayahku pria sejati
yang harus selalu memulai dan tidak bisa didahului
seperti itu. Kepada ibukulah, ayahku jatuh cinta.
Mereka menikah pada tahun 1978. Ayahku berkali-kali
jatuh cinta dengan wanita yang sama, yaitu ibuku.

Usia pernikahan mereka sudah 29 tahun dan
perkawinan mereka bertambah kuat dari hari ke hari.
Aku pikir, ibuku adalah wanita yang paling bahagia
di bumi ini karena dia tahu kuncinya. Dia dicintai
dan diperlakukan bak ratu.

Kemudian yang kedua, saudaraku satu-satunya. Adik
perempuanku yang manis itu. Di usianya yang 26 tahun
seorang pria yang sangat mencintainya dan telah
setia menunggunya selama 6 tahun, menyatakan
keinginannya untuk menghabiskan waktunya nanti
bersamanya. Meskipun enam tahun yang lalu, adikku
tidak meresponinya, namun akhirnya ia luluh juga.
Kali ini adikku tahu kuncinya: bahwa wanita didesain
untuk DICINTAI dan bukan memulai untuk mencintai.

Sebelumnya, aku tahu adikku berharap dapat
menjalani hubungan dengan seorang pria gagah dari
angkatan laut. Namun pria itu ternyata tidak sepenuh
hati mencintainya. Ia sadar, bahwa ia harus
melupakan pria itu dan memberi kesempatan untuk yang
lain. Hari ini adikku, diperlakukan bak ratu oleh
kekasihnya. Begitu dicintai, dilindungi,
diperhatikan dan hubungan mereka semakin menunjukkan
kualitas yang semakin baik, hari ke hari.

Aku pikir, adikku wanita yang paling bahagia saat
ini. Karena seorang pria datang kepadanya dan
mencintainya dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa.

Sebaliknya, aku menemukan ada wanita yang memulai
terlebih dahulu, begitu agresif dan sangat mencintai
seorang pria dan akhirnya memang mendapatkannya dan
bahkan menikah dengannya. Namun sayang, sesungguhnya
dia tidak pernah mendapatkan cinta dari suaminya.
Karena suaminya punya cinta yang lain. Dan wanita
itu harus membayar harganya. Sangat mahal. Ia harus
berkorban selama perkawinannya berlangsung. Ia harus
berkorban materi yang terus-menerus dan yang paling
menyedihkan selalu korban perasaan.

Padahal bukankah seharusnya suaminya yang memenuhi
kebutuhan materinya? Muka mereka menjadi begitu
kusut dan tubuh mereka menjadi begitu kering. Karena
tidak 'disirami' cinta suaminya. Karena sekali lagi,
suaminya punya cinta yang lain.

Para wanita, daripada engkau mencintai pria yang
tidak mencintaimu, atau hanya sekedar berpura-pura
mencintaimu, mengapa engkau tidak belajar mencintai
pria yang sangat mencintaimu dan memperlakukanmu
dengan begitu berharga? Mungkin awalnya engkau tidak
begitu menyukainya. Namun jika mengingat bahwa ia
begitu mencintaimu, mengapa wanita tidak mencoba
untuk BELAJAR mencintainya dan memberinya
kesempatan.

Percayalah bahwa dalam kamus pria tidak ada
istilah BELAJAR mencintai. Mau wanita yang ditujunya
seperti apa, mau gemuk, mau pendek, mau rada tulalit
atau sebut saja kekurangan lainnya, percayalah bahwa
pria adalah makhluk yang jatuh cinta, bukan belajar
untuk mencintai. Tetapi, wanita bisa BELAJAR
mencintai.

Tatkala melihat kegigihan seorang pria yang tidak
pernah berhenti menaklukkan hatinya, tatkala melihat
pengorbanan, perhatian dan kasih sayang yang
diberikan, aku mendengar banyak kesaksian akhirnya
wanita menyerah.

Berdasarkan apa yang aku lihat, bahkan aku
mengadakan riset untuk hal ini, wanita yang bijak
adalah wanita yang jatuh cinta dengan pria yang
terlebih dahulu jatuh cinta kepadanya. Bukan jatuh
cinta dengan pria yang pura-pura jatuh cintanya
kepadanya.

Bagi pria, Anda dilarang untuk berpura-pura jatuh
cinta. Karena setelah engkau menjalaninya, lama-lama
pura-pura itu akan hilang dan engkau pasti akan
berkelana mencari cinta yang lain. Bukan yang
pura-pura. Karena bagaimanapun engkau tidak bisa
membohongi dirimu sendiri.

Kalau aku mencoba untuk pura-pura mencintai wanita
yang pernah sangat mencintaiku, mungkin hari ini aku
sudah memiliki anak dengannya dan sudah menjadi
orang kaya secara materi. Tetapi aku pasti
membuatnya menderita karena kepura-puraan itu. Aku
akan berkelana mencari cinta yang lain.

Dan itu sangat menyakitkan. Karena hubungan itu
sudah sampai kepada pernikahan, mau tidak mau kita
harus tetap meneruskannya, kalau tidak mau anak-anak
yang menjadi korban perceraian. Namun harganya
terlalu mahal untuk dibayar.

Para pria tidak dibenarkan untuk menjadi begitu
brengsek dan memanfaatkan wanita yang jatuh cinta
kepadanya, sementara itu sendiri punya cinta yang
lain. Para pria tidak dibenarkan menjadi begitu
bejat untuk memanfaatkan uang, fasilitas dan materi
yang diberikan oleh wanita yang mencintainya, dengan
harapan bisa mendapatkan cinta sang pria. Itu pria
yang licik dan pengecut.

Untuk para wanita, mungkin kalian gelisah di usia
yang hampir menginjak kepala tiga belum menemukan
pasangan sejati. Mungkin ia sudah datang, tetapi
Anda datang, tetapi Anda menolaknya. Karena memang
anda didesain untuk "menang nolak".

Tetapi mungkin saja anda lupa kuncinya. Kuncinya
adalah anda sebaiknya jangan memulai terlebih dahulu
dan kalau sulit menjangkaunya, anda menjadi begitu
agresif. Anda harus tahu kuncinya bahwa anda
didesain untuk dicintai dan diperlakukan bak ratu.
Bukan menjadi seorang yang mengejar-ngejar pria.

Berulang kali kukatakan kepada teman-teman
wanitaku. "Kalau ada seorang pria yang datang kepada
kalian dan menyatakan cintanya, berpikirlah dua kali
untuk menolaknya." Jangan sampai anda menyesal di
kemudian hari.

Aku tidak menyarankan kalian untuk terburu-buru
menjawab, "Ya". Aku hanya mengatakan, "Berpikir dua
kali terlebih dahulu untuk menolaknya." Siapa tahu,
ini cinta sejatimu?

Wanita, anda begitu berharga. Ciptaan terindah.
Anda ditentukan untuk begitu dicintai, dikagumi,
dilindungi, dikasihi, diperhatikan, diayomi dan aku
tidak tahu harus menyebutnya apa lagi .. ; Kalian
ditentukan untuk diperlakukan bak ratu setiap hari.

Karena manusia ditentukan untuk hidup
berpasang-pasangan, hai para wanita, bersiap-siaplah
seorang pangeran cinta datang kepadamu, menyatakan
betapa ia ingin menghabiskan waktunya bersamamu, dan
memberikan seluruh cintanya kepadamu. Namun, ketika
pangeran cinta itu datang, apakah engkau akan
langsung menolaknya? Atau "berpikirlah dua kali
untuk berkata 'tidak'", karena siapa tahu ini orang
yang akan memperlakukanmu bak ratu. Tidak peduli
bentuk fisikmu, tidak peduli tingkat pendidikanmu
bahkan tidak peduli masa lalumu. Ia akan datang
dengan kata-kata ini, "Aku mencintaimu walaupun - ."

Tulisan ini aku dedikasikan untuk para wanita -
Ciptaan Terindah



surat dari seorang sahabat

Label: