Berbagi Cinta Menggapai Cita
Pintu menuju keindahan dan kebahagiaan adalah memberi. Sebab utama kita
berada di bumi ini adalah untuk memberi. Memberi tidak
harus selalu dalam bentuk materi. Pemberian dapat berbentuk senyum,
pelukan, perhatian. Dan setiap manusia yang sudah rajin memberi, dia
akan memasuki wilayah *beauty and happiness*. Artinya ongkos untuk menjadi
bahagia tidaklah mahal. Hanya saja orang sering kali memperumit hal yang
sudah rumit. Kalau kita sederhanakan, *sleep well, eat well* akan jadi mudah
jika diikuti dengan kegiatan memberi.
Apa yang kita
lakukan nanti bukan hanya memberi sumbangan namun mengajak mereka untuk
memahami nikmatnya berbagi dan berani untuk bermimpi. Kita tahu bahwa setiap
manusia itu memiliki potensi yang luar biasa bahkan anak panti asuhan
sekalipun. Namun terkadang karena keterbatasan mereka takut untuk
bermimpi dan berhenti berharap.
Padahal, bermimpi adalah satu hal, dan mewujudkannya adalah hal lain.
Bermimpi memang bisa dianggap niat awal dan itu bukan masalah, tetapi yang
menjadi masalah serius adalah bagaimana mewujudkannya. Jika kita takut dan
malas menjalani proses untuk mewujudkannya, maka tak pantas kita
menghabiskan banyak waktu untuk bermimpi. Disana kita hanya layak disebut
berangan-angan, hanya berkhayal…
Bermimpi tentang sesuatu atau banyak hal memang bisa jadi candu, bahkan
racun berbahaya. Semakin besar kita memberi bobot pada mimpi kita, semakin
besarlah keinginan kita, dan itu berarti semakin besar pula kita menanggung
penderitaan jika ternyata tak mampu mewujudkannya. Disanalah kita
seringkali menyikapi persoalan dengan rasa kecewa yang bertumpuk-tumpuk.
menjadi sesuatu, mutlak memerlukan bakat. Mereka keliru. Semua orang punya
bakat menjadi apapun, jika mereka mau belajar dan bekerja keras. Tak ada
seorangpun menghormati sebuah bakat, sejauh itu masih tersembunyi. Semua
orang punya bakat-bakat tersembunyi dalam diri mereka. Semua orang punya
harta karun potensi.
Persoalannya, maukah kita menggalinya? Latihan dan belajar terus-menerus
adalah kuncinya. Kesulitan bukanlah kesulitan jika ia dikerjakan oleh
tangan-tangan yang tak pernah mengenal lelah. Kerja keras dan pengorbanan,
keberanian dan percaya diri, terus belajar dan pantang menyerah, adalah
modal yang tak boleh dilupakan. Kesuksesan dan kemenangan dibangun oleh
tumpukkan keringat dan perjuangan. Hargailah hal-hal kecil dari keringat dan
perjuangan itu. Orang bisa menciptakan banyak hal karena ia pandai membaca
keadaan, membaca kenyataan. Jadi banyak-banyaklah membaca, apapun! Nyalakan
ambisi!"
Label: Insya Allah ada padaku
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda