Dari kita untuk kita

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Cengkareng, DKI Jakarta, Indonesia

Hadapi dengan senyuman Semua yang terjadi biarlah terjadi Hadapi dengan tenang Semua akan baik-baik saja. Bila ketetapan Tuhan sudah ditetapkan tetaplah sudah Tak ada yang bisa merubah dan tak akan pernah bisa berubah. Rela kanlah saja ini bahwa semua yang terbaik Terbaik untuk kita. Mengalahlah untuk menang.

Rabu, 31 Desember 2008

Keistimewaan Bulan Sya'ban

Bulan penebus dosa

Sya'ban terdiri dari lima susunan huruf Syin(artinya syaraf kemuliaan), 'Ain('Uluu tinggi), Ba(Birru, kebaikan), Alif(Ulfah kelembutan), Nuun(Nuur cahaya), Rasulullah SAW bersabda "Barang siapa yang melaksanakan shalat pada permulaan bulan sya'ban 12 rakaat, pada rakaat pertama membaca al-fatihah satu kali dan qulhuwallahuahad lima kali, Allah akan memberikan pahala baginya12 ribu orang syahid, di tulis baginya pahala 12 tahun, diampunkan dosa-dosanya seperti baru dilahirkan, serta tidak di tulis kesalahan baginya selama 80 hari".
di kisahkan pada suatu ketika nabi isa AS melewati gunung, lalu beliu melihat sebuah batu besar yang berwarna putih, seketika di belah ternyata di dalamnya ada seorang laki-laki yang sudah beribadah selama 400 tahun lalu, kemudian nabi isa bertanya kepada Allah "ya tuhanku siapa mahluk yang paling utama dari padanya" Allah berfirman"orang yang shalat sebanyak dua rakaat pada pertengahan bulan sya'ban (nishfu sya'ban) dari umat nabi muhammad SAW" nabi isa berkata "seandainya aku menjadi umat nabi muhammad..."
Rasulullah bersabda "barang siapa yang menghidupkan malam idul fitri, idul adha dan pertengahan bulan sya'ban, tidak akan mati pada hari di matikannya nanti". di kisahkan kuburan yang menghimpit sehingga terpisah anggota badan jenazah, azab itu terus-menerus sampai pada suatu malam hari dari permulaan bulan sya'ban, ketika ada suara dari atas jenazah "wahai malaikat angkat dia karena pada masa hidupnya ia menghidupkan satu malam di bulan sya'ban dan berpuasa satu hari dari hari-harinya".
adapun cara melaksanakan shalat pada malam ke-15 sebanyak 12 rakaat di buat menjadi 6 kali salam setiap dua rakaat, dengan mengucapkan niat sebagai berikut "Ushalli sunnatan lailatannishfi min sya'ban rak'ataini lillahi ta'ala".
Sya'ban adalah bulanku, sedangkan ramadhan adalah bulan umatku, sya'ban adalah bulan penebus dosa, dan ramadhan adalah bulan yang mensucikan.

Label:

Senin, 22 Desember 2008

Bunda Selalu tahu

Di detik pertama saya melihat dunia, Bunda tahu bahwa saya sangat ketakutan mendapati dunia yang berbeda dari kehidupan indah sebelumnya di dalam rahim Bunda. Saya menangis sekuat-kuatnya untuk menunjukkan bahwa saya benar-benar takut dan takkan mampu hidup sendiri dalam kondisi yang sangat lemah. Tapi ketika itu pula, Bunda tahu ketakutan yang saya rasakan. Ia merapatkan tubuh ini ke tubuhnya, menyodorkan air murni kehidupan dan mengusapkan jari lembutnya di punggung kecil ini. Hangat kecupnya terasa di kening seraya berucap, "Jangan takut nak, Bunda kan selalu menemanimu sampai kapan pun"

Tangisan pertama saya, mungkin agak asing untuk telinga Bunda. Tapi Bunda cerdas luar biasa, hanya perlu waktu beberapa saat saja untuk bisa memahami seribu bahasa yang keluar dari mulut mungil saya. Ketika tiba-tiba Bunda mampu membaca bibir saya dan berkata, "Oooh, haus ya sayang… " dan di tangisan lain Bunda menerjemahkan lain pula, "sakit ya nak, mana yang sakit? tangannya? Sini Bunda usap-usap ya…"

Setiap tengah malam, saya menangis, kadang karena haus, lapar atau karena tidak betah usai buang air kecil. Tak pernah Bunda mengeluh, apalagi melanjutkan tidurnya tak peduli. Secepat kilat ia bangun, mengganti popok, membersihkan kotoran saya, atau menyusui saya yang kehausan. Baru setengah jam Bunda terpejam, saya menangis lagi, kali ini karena nyamuk yang mengganggu. Bunda tahu itu, sesungguhnya ia tak pernah benar-benar terlelap. Antara sadar dan tidak, Bunda pasti terbangun setiap kali lenguhan si kecil ini terdengar seraya sigap memberi apapun yang diinginkan.

Tak hanya ketika bayi, Bunda menemani saya tidur hingga waktu-waktu saya menjelang remaja. Bunda tahu betul, saya selalu rindu tidur di sisi bunda karena ingin mendengarkan dongeng seperti dulu, atau sekadar merasakan hangatnya usapan lembut jari Bunda di punggung. Kemudian nyanyian merdu Bunda mengiringi jiwa yang terbang ke alam mimpi. Tak semerdu biduanita terkenal memang, tapi kasih yang menyertainya membuat suara Bunda jauh lebih indah di hati.

Lagu favorit saya adalah "Bintang Kecil", karena Bunda menyanyikannya sambil memproklamirkan bahwa sayalah bintang kecil itu, yang tak hanya bercahaya di malam hari, namun selalu menjadi cahaya di dalam hati Bunda. Saya juga suka lagu "Pelangi" sebab kata Bunda, memiliki saya sebagai anaknya jauh lebih indah dari pelangi manapun yang pernah dilihatnya. Satu lagi lagu kesukaan saya, terutama pada kalimat pinta, "ambilkan bulan bu…", kata Bunda, tak hanya bulan, apapun yang saya minta akan diambilkan.

Saat saya masih suka pipis di celana, Bunda tak pernah marah. Ia tahu saya sudah cukup merasa malu, dan tak ingin menambah penderitaan dengan omelannya. Ia hanya menuntun tangan kecil ini sambil menunjukkan tempat pipis yang sebenarnya. Saat harus membersihkan bekas buang air kecil atau kotoran yang bau nan menjijikkan, kadang ia tengah asik menikmati santapan pagi, siang maupun malam. Dengan senyum terindah, ia tinggalkan makannya untuk sesaat membersihkan saya.

Kalau Bunda senyum saat saya mendapat nilai sempurna di sekolah, itu biasa. Namun senyum yang sama terukir di bibirnya ketika nilai saya jeblok,benar-benar membuat saya merasa berjalan di atas awan. Bunda tahu, marah karena nilai jelek yang saya dapatkan tidak akan membenahi keadaan. Senyumnya justru memberi saya arti bahwa ia tetap bangga terhadap anaknya dalam kondisi apapun. Dan karena itulah, saya berjanji untuk senantiasa memberi nilai setimpal untuk senyum indahnya itu.

Saya pernah sakit, berhari-hari sampai tidak mau makan dan minum. Bunda sedih, meski yang sakit anaknya, tapi ia lebih menderita dari siapapun di dunia ketika itu. Bunda tahu, saat anaknya sakit maka ia akan merasa dirinya lah yang sakit. Karena anak adalah buah hatinya, mutiara jiwanya. Maka jika sakit buah hatinya, sakit pula dirinya secara menyeluruh. Jika sakit mutiara jiwanya, sakit pula tubuh keseluruhannya.

Pada akhirnya, ketika saya memutuskan untuk menikah. Bunda menangis, akan ada orang lain yang mengisi hati ini untuk dicinta selain dirinya. Meski demikian, Bunda tahu bahwa saya tetap selalu mencintainya lebih dari apapun. Bunda tahu ia takkan kehilangan diri ini meski harus berjauhan dan tak lagi tinggal serumah. Meski pada akhirnya ia benar-benar merasa kehilangan, ia tetap pada keyakinannya, anak-anak akan kembali padanya.

Bunda benar, saya merasa takkan pernah bisa berdiri tanpa Bunda, sebab Bunda lah yang pertama kali melihat saya belajar berdiri. Sejauh saya melangkah, kemana pun saya pergi, Bunda lah yang memulainya dengan mengajari saya cara berjalan. Sehebat-hebatnya saya menjadi pembicara dalam berbagai kesempatan, kata pertama dari mulut ini Bunda juga yang mengajarinya. bahkan, jauh sebelum saya melihat keindahan berbagai penjuru dunia, senyum Bunda pula yang pertama kali saya lihat. Seelok apapun makhluk yang saya temui di dunia, saya lebih dulu melihat wajah mulia Bunda.

Kini, walau anak-anak jarang berkunjung, kerap lupa menelepon sekadar untuk menanyakan kabar, Bunda tahu bukan karena anak-anak tak lagi mencintai. Bahkan tanpa memberi tahu, Bunda selalu yakin anak-anaknya dalam keadaan baik-baik saja, karena itulah yang tak pernah lupa ia panjatkan dalam doa di sujud malamnya.

Maaf Bunda, karena sekarang justru saya yang sering lupa mencari tahu, apa Bunda baik-baik saja? Siapa yang memberi obat ketika Bunda sakit? Siapa yang menemani Bunda jalan-jalan sore, apa Bunda sudah makan malam … (gaw)

Happy mothers day, mom

Label: